Jumat, 12 Agustus 2016

SIapakah itu Bob?

Bob The Fiction

SIapakah itu Bob?, jika anda ingin bertemu dengan Bob, saya akan mengajak anda berjalan-jalan ke flash back masa lalu saya. Berjalan mundur melawan jarum jam yang bergerak maju, ke suatu hari dimana saya pertama kalinya bertemu dengan Bob.

Jadi.. apakah kita sudah sampai di hari dimana kita berjumpa dengan Bob?, mungkin belum.. karena sebelumnya saya akan mengajak anda ke suatu malam dimana saya sampai di depan pintu rumah blenk, Pintu sayang sama yang selalu menyambut saya untuk nongkrong, untuk menghadiri pertemuan si tiluan. (si tuiluan adalah sebutan untuk saya, fik dan blenk sebagai seuah kelompok)

Seerti biasa kami bertiga berbincang-bincang, ketawa-ketiwi, nampaknya saya selalu ikut perbincangan dan sampailah pada suatu topic dimana saya merasakan kecanggungan untuk ikut berbicara, sehingga hanya menjadi pendengar saja. Yaitu sebuah topic tentang Blogger. Kata "blog" sangat asing bagi saya. Seperti manusia purba yang baru saja menemukan "XBOX 3" atau "Tomaru Sayaka", bisa anda bayangkan betapa asingnya men?. Singkat kata Fik dan Blenk adalh seorang blogger. dan keteika mereka ingin mengetahui kabar satu sama lain, hal simple yang mereka lakukan adalah melihat blog masing-masing.

Mereka membicarakan Blog cukup lama, fik membicarakan blog entang blenk, blenk membicarakan blog tentang fik. saat itu sayapun ingin sekali ikut berbicara.. "ayo dong omongin blog gw?"kata saya,

"Blog yang mana?" kata Blenk
"Blog yang blum gw buat" kata gw bersemangat.

suasana hening. Blenk mengerutkan alis. Fik mengerutkan alis juga, alis punya blenk.

"fik gk usah dikeruut-kerutin" sahut blenk
"biar dramatis aja gitu blenk" kata Fik semangat

sekarang saya yang giliran mengerutkan alis melihat tingkah mereka berdua, "fik yang saya jangan dikerut-kerutin juga" protes saya sambil melihat fik menaruh kedua telunjuknya di alis saya. Ternyata Fik masih kayak gitu.

"biar dramatis aja gitu blenk" kata Fik semangat

setelah itu ini lah percakapan yang terjadi:

Fik: ayo Cad
Blenk: ayo Cad
Gw: Ayo apa?
Fik: Si Ecad mesti bikin Blog
Blenk: Iya ayo cad bikin Blog
Gw: Gw gk pinter nulis
Fik: Copas aja dari Blog Gw, nanti lu bikin Domainnya Copas.dari.fikri.nugraha.12.blogspot.com
Gw: gk mau ah, kalian nyuruh gw bikin blog kan pengen liat tulisan gw
Fik  & Blenk: *hening
Fik: yawdah domainnya gw.gk.copas.anjir.blogspot.com, tulisannya bebas terserah..
Gw: terlalu mencirikan kalo gw gk copas men, nanti gw konsepin sendiri deh tulisan ama domainnya
Blenk: serba salah lu anjir, bikin malu orang tua aja, cepetan bikin
Fik: ipergi sana , jangan pulang sebelum bikin Blog
Gw: tapi.. kalian bukan orang tua gw dan ini bukan rumah gw?

Setelah itu saya diusir dari kediaman fik, dan selepas itu mereka masih meneruskan dialog mereka.
Fik kemudian memegang bahu blenk, dia meremas lengan bajunya, menyisakan banyak kerutan di tangannya, mulutnya yang kaku kemudian berkata “ini harus dilakukan… meskipun membuatku sakit” kata Fik.

Blenk memegang tangan Fik, dan berkata "ini tangan yang pernah mengusir seorang calon Blogger, dan tangan yang akan merangkulnya kembali saat dia datang sebagai seorang blogger, tangan ini sudah melakukan yang terbaik” .

Oke jadi bagaimana tentang Bob?.. sabar ini dia, here we go

Kejadian itu.. telah memberi saya energy untuk memulai suatu blog, saya kemudian mencari informasi tentang blog, dan mulai mendaftar. Untuk memudahkan pertemuan fiksi ini. Bayangkanlah internet adalah dunia, sebuah dunia digital dimana banyak manusia bertemu tanpa harus membawa fisik mereka. Jiwa, pemikiran dan perasaan berterbangan di alam digital ini, mereka bertemu , berdialog, dan membuat kontak nonfisik.. sementara fisik mereka duduk di depan lcd screen. Nah di dalam situasi digital inilah saya bertemu dengan Bob.

Di depan LCD, saya yang tidak tahu mau ngeblog sperti apa, dan yang terjadi dunia digital adalah.. Saya berjalan seperti zombie baru dilantik, dan kemudian saya bertemu dengan seorang pria asing.

Pria itu memiliki expressi yang sangat teduh, dan aura yang tampak tenang. Ia menatap saya dengan bersahabat, kemudian bertanya “kenapa kamu membuat Blog?”.

Apakah ini? sesosok imajinasi? Atau seorang jiwa SKSD yang sedang singgah di alam maya, aku tak tau, namun  penasaran, aku penasaran kenapa aku penasaran, aku penasaran tentang kenapa aku penasaran kenapa aku penasaran.

Aku kemudian berdiri dengan sigap, dan berteriak “akulah yang akan menjadi raja bajak laut!!!!” kataku lantang, aku kemudian menambahkan “maksudku, akulah yang akan membuat blog!!!”kataku lantang.

Kemudian Pria itu berkata “ngeblog itu sulit, kadang kau tidak punya ide, kadang laptopmu kena virus, kadang internet lelet, kadang ingin ke mall, kadang ingin beli bensin padahal gk punya motor, kadang ibumu menyuruh ke warung beli munyak tanah padahal di rumah pake kompor gas” katanya. “initinya ngeblog itu sulit” katanya menambahkan.

Anjir, Aneh sekali, sepertinya pria ini berpikir terlalu luas tentang ksulitan ngeblog, saking luasnya jadi merembet ke hal yang agak kurang nyabung.


“aku Bob” katanya. Dengan raut wajah yang teduh dan penuh misteri.
“Boobs?” tanyaku meyakinkan.
“Bob” katanya dengan penuh kharisma.
“Boobs?”, lanjutku.
“Bob” katanya dengan kharisma yang perlahan memudar.
“iya tau boobs, Boobs tuh kan banyak, ada Boobs Marley, BoobsBoiBoy (kartun  Malaysia, ceritanya tentang anak yang dapet kekuatan payudara), terus Boobs banyak lagi, nah lu itu Boobs apa?” kataku.
“bukan boobs, tapi Bob” kata Boobs dengan raut wajah yang teduh dan.. mulai terluka terluka harga dirinya. Maksud saya kata Bob.
“jadi namamu Bob, oke boobs” kataku.

ANda bingung denagn apa yang saya tulis? rasain tuh
Jadi Bob adalah karakter fiksi yang saya pikirkan saat saya membuat Blog, pertemuan saya dengan Blog tentang larangan Bob untuk ngeblog dan keinginan saya untuk ngeblog melambangkan kontradiksi dalam pikiran saya.

Bob kemudian menjadi karakter fiksi d dalam blog saya, Ingat Bob adalah karakter fiksi, tidak berbeda dengan sailormoon, teletabies, atau angry bird. Butuh waktu sebulan untuk memahami bagaimana cara mengatakan ‘Bob’ dengan benar, karena kata ‘Boobs’ sudah sangat berkeluarga dan bersahabat dengan otak saya. Tapi Bob selalu sabar. Dan muncul di Blog sengan sabar. Oh iya Bob sampai mengatakan bahwa dia membuat nama panjang untuk dirinya untuk membedakan dia dengan Bob yang lain. Sekaligus supaya saya bisa melepaskan pemikiran yang aneh-aneh dari namanya, “apa namanya? Kataku.
“nama panjangmu?” lanjutku.
Bob kemudian mengangkat kacamatanya, membuat sebuah kilatan super keren di kacamatanya, “bagimana kalau.. Bob Martadinata atau Bob Nasution, aku berpikir tentang sesuatu yang berbau sunda atau terdengar sepeerti pengacara”? kata Bob.

Kemudian aku ikut memikirkan. “bagaimana kalau Big Shaggy Bob, atau Bob Shaking Pink Nipple Hot Bikini Gravure?” kataku meambahkan.

Boob kemudian menceburkan dirinya ke kuah soto. Dan berharap menjadi Mie kuah soto rasa Bob, dan menghilang dalam dunia per-mie-han.

Setelah pembicaraan itu Bob memiliki nama panjang yang baru yang dia pikirkan saats masih gusar, yaitu “Bob yang bukan Boobs”.

Sekian Cerita Fiksi ini. sorry ya tidak ada maksud ngeledek pihak manapun. Saya hanya Blogger yg membuat cerita fiksi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar